Hai, Guys!!! Apa kabarnya, nih? Sehat, kan pastinya…
Di postingan kali ini, Aku mau berbagi sama kalian tentang tugasku,
yaitu “Membuat Laporan Perjalanan”. Tugasnya sih, tugas kelas 8, tapi Aku pakai
perjalanan pas SD.
Adapun tutorial membuat laporan perjalanan, yaitu :
A. Laporan kita harus diawali dengan “PENDAHULUAN”
Terdiri
atas :
1) Latar Belakang Kegiatan
(entah untuk bahan belajar, study tour,
rekreasi, dan sebagainya)
2) Tujuan Kegiatan
(mungkin untuk membantu siswa memahami pelajaran, me-refresh otak, dan lain-lain)
3)
Waktu dan Tempat
(Hari/tanggal pelaksanaan, tempat pelaksanaan)
4)
Pelaksana (bisa
siswa, guru, anggota keluarga, dan lainnya)
B. Setelah itu, baru deh kita ceritakan tentang perjalanan kita
di sub bab “PELAKSANAAN KEGIATAN”
C.
Nah, setiap apapun yang
kita lakukan, pasti ada hasilnya. Jadi, langkah seanjutnya kita mencantumkan
apa hasil dari kegiatan kita di “HASIL
KEGIATAN”
D. Sebenarnya ini hanya tambahan saja untuk memberikan data
yang faktual, seperti : daftar peserta kegiatan, jumlah anggaran, dan
sebagainya. Judul sub bab ini “LAMPIRAN”
E.
Langkah terakhir, yaitu “PENUTUP”
Kalau
sekedar tutorial, kayaknya kurang top, ya? Gimana kalau Aku kasih contoh? Mau,
mau? Ada kok di bawah ini, cekidot..
SELAMAT MEMBACA!
LAPORAN PERJALANAN KE MUSEUM SEJARAH JAKARTA
(MUSEUM FATAHILLAH )
A.
Pendahuluan
1.
Latar
Belakang Kegiatan
Di era modernisasi ini perlu kita sadari bahwa
kita tidak akan mendapatkan kesejahteraan dan kemerdekaan seperti saat ini jika
bukan pahlawan-pahlawan kita yang memperjuangkannya.
Mempertahankan kemerdekaan itu sangat penting
demi kemajuan bangsa dengan cara mengisi kemerdekaan. Salah satunya dengan
mengadakan kunjungan museum untuk mengenal lebih jauh bagaimana para pahlawan
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia agar rasa nasionalisme kita tumbuh dan
terus mengingat perjuangan para pahlawan, seperti pepatah mengatakan “Bangsa
yang besar itu adalah bangsa yang mengingat sejarahnya”.
Untuk hal itu,
maka kami pun mengunjungi museum Fatahillah untuk meningkatkan
wawasan ilmu pengetahuan mengenai detil perkembangan kota Jakarta
mulai dari jaman penjajahan sampai dengan sekarang, serta mengetahui
perbendaharaan benda-benda sejarah Indonesia jaman dahulu.
2.
Tujuan
Kegiatan
Kegiatan ini bertujuan untuk :
a) Agar para siswa dan siswi menambah wawasan serta ilmu pengetahuan dari zaman pra sejarah
b) Agar para siswa dan siswi mengetahui latar belakang museum Fatahillah
c) Agar para siswa dan siswi dapat mengetahui secara seksama sejarah kota Jakarta.
3.
Waktu
dan Tempat Kegiatan
a) Hari / tanggal :
Sabtu, 12 November 2011
b) Tempat : Museum Fatahillah
di Jl. Taman Fatahillah No.1 Jakarta Barat.
4.
Pelaksana
Siswa dan siswi kelas 4, 5, dan
6 SDN Pekayon 15 Pagi
B.
Pelaksanaan
Kegiatan
Kegiatan
berjalan dengan lancar sesuai dengan perencanaan. Setiap kelas dibagi rata
menjadi beberapa kelompok berdasarkan kelasnya masing-masing. Setiap kelompok
mempersiapkan alat-alatnya masing-masing dan diharuskan memperolah informasi
sebanyak-banyaknya. Setiap kelompok diberikan seorang guide untuk memberikan penjelasan.
C.
Hasil Kegiatan
Sebelum melakukan
perjalanan, kami bersama-sama berkumpul di lapangan sekolah pada pukul 06.30
WIB. Kami diberikan arahan-arahan agar perjalanan dapat berjalan dengan lancar,
sesudah itu barulah kami berangkat sekitar pukul 07.15 WIB. Selama di
perjalanan keadaan macet, sehingga membutuhkan lenih kurang waktu 3 jam di
perjalanan hingga sampai di Kota Tua.
Sesampainya di
museum tersebut, kami pun mulai bergabung dengan kelompok kami masimg-masing
yang sudah terlebih dahulu dibentuk di sekolah. Setelah itu, pengamatan pun
kami mulai dengan didampingi seorang guide
per kelompok.
Ruangan
pertama yang kami kunjungi adalah ruangan utama. Di ruangan utama gedung
terdapat sebuah patung yang mengambarkan peristiwa eksekusi hukuman mati di
kota Batavia berlangsung. Di ruangan ini juga guide menceritakan mengenai Sejarah Kota Batavia, Sejarah Gedung
Museum Fatahillah.
Rungan kedua
adalah ruangan yang berisi sebuah gerobak bakso, warung klontong, becak, peta Jakarta,
dan foto-foto dalam memperingati hari besar di Jakarta, dan yang terakhir yang
paling penting adalah foto walikota dan gubernur DKI Jakarta dari tahun
1945-Gubernur Sutiyoso.
Ruang ketiga
adalah ruangan yang berisi benda-benda prasejarah yang ditemukan di sekitaran
aliran sungai Ciliwung. Antara lain adalah gerabah, mata panah, dan beberapa
kapak genggam.
Ruang keempat
adalah ruangan yang berisi prasasti peninggalan masa kejayaan kerajaan Hindu-Buddha
yang pernah menguasai wilayah Jakarta yaitu Kerajaan Tarumanegara.
Ruangan kelima
berisi patung-patung dewa Hindu, yang antara lain patung Dewa Syiwa, patung Dewa
Wisnu, patung Dewa Brahmana, dan patung Dewa Ganesha.
Ruangan keenam
adalah ruangan yang berisi peta wilayah Kerajaan Sunda Pajajaran, pakaian adat
Badui, dapur adat Badui, barang komoditi ekspor-impor, dan peta kedatangan
Bangsa Eropa menuju Nusantara.
Ruangan ketujuh
barisi foto-foto bangunan Gereja peninggalan Bangsa Portusis, kapal layar yang
digunakan oleh Bangsa Portugis untuk berlayar menuju Nusantara, pakaian yang
digunakan Bangsa Portugis saat menuju Nusantara, foto Alfonso de Albuquerque,
dan foto masyarakan Bangsa Portugis yang masih ada di Jakarta sampai saat ini.
Di sebelah
kiri ruang utama ada sebuah ruangan yang berisi lukisan Sultan Agung,
kedatangan VOC ke Nusantara dan penyerangan VOC ke Nusantara. Di ruangan
tersebut juga berisi sebuah meriam yang digunakan untuk melawan serangan dari
VOC. Di sebelah kiri ruangan tersebut juga terdapat ruangan lagi yang berisi
pakaian pengantin adat Betawi, alat musik tanjidor, dan sebuah cermin lama.
Tepat didepan ruangan tersebut terdapat sebuah lukisan Jan Pieterszoon Coen,
dan beberapa buah mabel. Di ruangan tersebut juga terdapat sebuah ruangan kecil
yang berisi ranjang yang terbuat dari kayu jati dan sebuah cermin besar.
Setelah itu
kami semua langsung menuju lantai atas, di ruang utama lantai atas terdapat
sebuah lukisan yang menjelaskan cara menjalani pengadilan, disebut dengan
lukisan tiga pengadilan. Di lantai atas terdapat ruang sidang Kota Praja, ruang
Dewan Keadilan, yang berisi mabel-mabel buatan kota Batavia abad 17 dan 18,
lukisan Gubernur Jendral P.A Van de Parra, lukisan penangkapan Pangeran Diponegoro
dan sebuah patung yang terbuat dari marmer. Ruangan yang paling kanan di lantai
atas terdapat banyak sekali botol-botol arak, porselen, gerabah, dan guci yang
berasal dari negara China dan Jepang sekitar abad ke 17.
Sesudah
melihat lantai atas, kami pun menuju ke penjara wanita. Saat kami semua ingin
menuju penjara wanita kami tidak turun melewati tangga utama tapi melewati
tangga di ruangan penyimpanan guci tersebut. Sesampainya kami dilantai bawah
kami melihat penjara wanita yang ukurannya sangat kecil sekali dan juga sudah
tergenang air setinggi mata kaki orang dewasa. Setelah itu kami kami menuju
penjara bawah tanah. Penjara tersebut digunakan pada masa kota Batavia untuk
memenjarakan tahanan politik yang dimasa itu menentang Belanda. Kapasitas
penjara bawah tanah sekitar 50-60 orang tahanan. Penjara tersebut memiliki 5
buah ruangan.
Di depan pintu
belakang menuju halaman museum terdapat sebuah patung bernama Hermes. Di
belakang Museum Sejarah Jakarta Juga terdapat sebuah meriam yang bernama Meriam
Si Jagur yang dibuat di Macau, China pada abad ke 16 oleh orang Portugis
bernama N.T. Bacarro. Meriam itu digunakan oleh Portugis sebagai senjata
perangnya di sebuah benteng di Malaka (sekarang sebuah daerah di Pulau Sumatra
dekat Semenanjung Malaysia) untuk melawan Vereenigde Oostindische Compagnie
(VOC). VOC adalah Perserikatan Perusahaan Hindia Timur atau Perusahaan Hindia
Timur Belanda. VOC didirikan pada tanggal 20 Maret 1602, dan menjadi pemegang
kekuasaan jajahan di Indonesia sampai runtuhnya pada tahun 1799. Setelah Malaka
jatuh ke tangan VOC Belanda dan Portugis kalah perang pada tahun 1641, meriam
ini diboyong ke Batavia (sekarang Jakarta) oleh VOC. Selain bentuk meriam
tersebut yang unik, kalau diperhatikan pada bagian punggungnya terdapat sebuah
tulisan bahasa Latin, ”EX ME IPSA RENATA
SUM”. Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, artinya “Dari Diriku
Sendiri Aku Dilahirkan Lagi”.
Pada bagian
atap Museum Fatahillah terdapat sebuah ruangan yang digunakan untuk membunyikan
lonceng salah satunya apabila ada tahanan yang ingin dieksekusi, dan di bagian
kubahnya terdapat sebuah tanda untuk menunjuk ke empat arah mata angin.
Setelah
melakukan dan mencatat hasil pengamatan dari kegiatan Outdoor Study yang
dilakukan pada hari Minggu, 5 Februari 2012 di Museum Sejarah Jakarta, siswa
dapat menarik kesimpulan bahwa ternyata Kota Jakarta memiliki sejarah yang
panjang. Selain itu kami juga dapat mengetahui peninggalan dari zaman pra
sejarah, orang-orang Belanda, Kerajaan Tarumanegara dan Kerajaan Sunda, dan
lain-lain.
D.
Lampiran
a)
Daftar Anggota yang
Mengikuti Kegiatan Kunjungan ( terlampir )
b) Daftar Anggaran ( terlampir )
c)
Surat Keterangan
Izin Melakukan Kunjungan ( tidak terlampir )
d) Surat Pemberitahuan Kegiatan Kunjungan ke Museum
( terlampir )
E.
Penutup
Kunjungan yang
kami lakukan ke Museum Fatahillah adalah salah satu contoh study tour yang menyenangkan karena kegiatan tersebut membuat kami
memiliki bekal untuk mengetahui salah satu sejarah Bangsa Indonesia dan semakin
membuat kami untuk mempunyai rasa cinta pada bangsa sendiri. Dan dari hasil pengamatan itu juga dapat di simpulkan bahwa
pembuatan Museum Sejarah Jakarta sangat bermanfaat bagi semua orang, baik dari
kalangan pelajar, mahasiswa, dan umum. Dengan mengunjungi Museum Sejarah
Jakarta, orang-orang dapat menjadi mengetahui tentang sejarah Jakarta.
SELESAI
Paham, kan cara membuat
laporan kegiatan? Mudah, ya? Intinya setiap membuat sesuatu yang berkaitan
dengan karya tulis kalian harus enjoy,
niat dan tanpa paksaan, yo..
Bye!
(Jesica
Dominiq Mozzarella)
Makasih bgt bro info nya, sangat bermanfaat buat anak saya. hehe
BalasHapusJangan Lupa mampir ke blog EXPO Lowongan Kerja Terbaru ane ya Lowongan Kerja BUMN Terbaru