• Kepribadian
  • Minggu, 11 Agustus 2013

    Menulis Laporan Perjalanan



    Hai, Guys!!! Apa kabarnya, nih? Sehat, kan pastinya…
    Di postingan kali ini, Aku mau berbagi sama kalian tentang tugasku, yaitu “Membuat Laporan Perjalanan”. Tugasnya sih, tugas kelas 8, tapi Aku pakai perjalanan pas SD.
    Adapun tutorial membuat laporan perjalanan, yaitu :
    A.  Laporan kita harus diawali dengan “PENDAHULUAN
    Terdiri atas :
    1)    Latar Belakang Kegiatan (entah untuk bahan belajar, study tour, rekreasi, dan sebagainya)
    2)  Tujuan Kegiatan (mungkin untuk membantu siswa memahami pelajaran, me-refresh otak, dan lain-lain)
    3)     Waktu dan Tempat (Hari/tanggal pelaksanaan, tempat pelaksanaan)
    4)     Pelaksana (bisa siswa, guru, anggota keluarga, dan lainnya)
    B.  Setelah itu, baru deh kita ceritakan tentang perjalanan kita di sub bab “PELAKSANAAN KEGIATAN
    C.   Nah, setiap apapun yang kita lakukan, pasti ada hasilnya. Jadi, langkah seanjutnya kita mencantumkan apa hasil dari kegiatan kita di “HASIL KEGIATAN
    D.  Sebenarnya ini hanya tambahan saja untuk memberikan data yang faktual, seperti : daftar peserta kegiatan, jumlah anggaran, dan sebagainya. Judul sub bab ini “LAMPIRAN
    E.   Langkah terakhir, yaitu “PENUTUP

    Kalau sekedar tutorial, kayaknya kurang top, ya? Gimana kalau Aku kasih contoh? Mau, mau? Ada kok di bawah ini, cekidot..
    SELAMAT MEMBACA!
     

    LAPORAN PERJALANAN KE MUSEUM SEJARAH JAKARTA
      (MUSEUM FATAHILLAH )
    A.                     Pendahuluan
    1.                      Latar Belakang Kegiatan
    Di era modernisasi ini perlu kita sadari bahwa kita tidak akan mendapatkan kesejahteraan dan kemerdekaan seperti saat ini jika bukan pahlawan-pahlawan kita yang memperjuangkannya.
    Mempertahankan kemerdekaan itu sangat penting demi kemajuan bangsa dengan cara mengisi kemerdekaan. Salah satunya dengan mengadakan kunjungan museum untuk mengenal lebih jauh bagaimana para pahlawan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia agar rasa nasionalisme kita tumbuh dan terus mengingat perjuangan para pahlawan, seperti pepatah mengatakan “Bangsa yang besar itu adalah bangsa yang mengingat sejarahnya”.
    Untuk hal itu, maka kami pun mengunjungi museum Fatahillah untuk meningkatkan wawasan   ilmu pengetahuan mengenai detil perkembangan kota Jakarta mulai dari jaman penjajahan sampai dengan sekarang, serta mengetahui perbendaharaan benda-benda sejarah Indonesia jaman dahulu.
    2.                      Tujuan Kegiatan
    Kegiatan ini bertujuan untuk :
    a)   Agar para siswa dan siswi menambah wawasan serta ilmu pengetahuan dari zaman pra sejarah
    b)  Agar para siswa dan siswi mengetahui latar belakang museum Fatahillah  
    c)   Agar para siswa dan siswi dapat mengetahui secara seksama sejarah kota Jakarta.
    3.                      Waktu dan Tempat Kegiatan
    a)   Hari / tanggal        :  Sabtu, 12 November 2011
    b)  Tempat                   :  Museum Fatahillah di Jl. Taman Fatahillah                                                                          No.1 Jakarta Barat.
    4.                      Pelaksana
    Siswa dan siswi kelas 4, 5, dan 6 SDN Pekayon 15 Pagi

    B.                     Pelaksanaan Kegiatan
    Kegiatan berjalan dengan lancar sesuai dengan perencanaan. Setiap kelas dibagi rata menjadi beberapa kelompok berdasarkan kelasnya masing-masing. Setiap kelompok mempersiapkan alat-alatnya masing-masing dan diharuskan memperolah informasi sebanyak-banyaknya. Setiap kelompok diberikan seorang guide untuk memberikan penjelasan.


    C.          Hasil Kegiatan
    Sebelum melakukan perjalanan, kami bersama-sama berkumpul di lapangan sekolah pada pukul 06.30 WIB. Kami diberikan arahan-arahan agar perjalanan dapat berjalan dengan lancar, sesudah itu barulah kami berangkat sekitar pukul 07.15 WIB. Selama di perjalanan keadaan macet, sehingga membutuhkan lenih kurang waktu 3 jam di perjalanan hingga sampai di Kota Tua.
    Sesampainya di museum tersebut, kami pun mulai bergabung dengan kelompok kami masimg-masing yang sudah terlebih dahulu dibentuk di sekolah. Setelah itu, pengamatan pun kami mulai dengan didampingi seorang guide per kelompok.
    Ruangan pertama yang kami kunjungi adalah ruangan utama. Di ruangan utama gedung terdapat sebuah patung yang mengambarkan peristiwa eksekusi hukuman mati di kota Batavia berlangsung. Di ruangan ini juga guide menceritakan mengenai Sejarah Kota Batavia, Sejarah Gedung Museum Fatahillah.
    Rungan kedua adalah ruangan yang berisi sebuah gerobak bakso, warung klontong, becak, peta Jakarta, dan foto-foto dalam memperingati hari besar di Jakarta, dan yang terakhir yang paling penting adalah foto walikota dan gubernur DKI Jakarta dari tahun 1945-Gubernur Sutiyoso.
    Ruang ketiga adalah ruangan yang berisi benda-benda prasejarah yang ditemukan di sekitaran aliran sungai Ciliwung. Antara lain adalah gerabah, mata panah, dan beberapa kapak genggam.
    Ruang keempat adalah ruangan yang berisi prasasti peninggalan masa kejayaan kerajaan Hindu-Buddha yang pernah menguasai wilayah Jakarta yaitu Kerajaan Tarumanegara.
    Ruangan kelima berisi patung-patung dewa Hindu, yang antara lain patung Dewa Syiwa, patung Dewa Wisnu, patung Dewa Brahmana, dan patung Dewa Ganesha.
    Ruangan keenam adalah ruangan yang berisi peta wilayah Kerajaan Sunda Pajajaran, pakaian adat Badui, dapur adat Badui, barang komoditi ekspor-impor, dan peta kedatangan Bangsa Eropa menuju Nusantara.
    Ruangan ketujuh barisi foto-foto bangunan Gereja peninggalan Bangsa Portusis, kapal layar yang digunakan oleh Bangsa Portugis untuk berlayar menuju Nusantara, pakaian yang digunakan Bangsa Portugis saat menuju Nusantara, foto Alfonso de Albuquerque, dan foto masyarakan Bangsa Portugis yang masih ada di Jakarta sampai saat ini.
    Di sebelah kiri ruang utama ada sebuah ruangan yang berisi lukisan Sultan Agung, kedatangan VOC ke Nusantara dan penyerangan VOC ke Nusantara. Di ruangan tersebut juga berisi sebuah meriam yang digunakan untuk melawan serangan dari VOC. Di sebelah kiri ruangan tersebut juga terdapat ruangan lagi yang berisi pakaian pengantin adat Betawi, alat musik tanjidor, dan sebuah cermin lama. Tepat didepan ruangan tersebut terdapat sebuah lukisan Jan Pieterszoon Coen, dan beberapa buah mabel. Di ruangan tersebut juga terdapat sebuah ruangan kecil yang berisi ranjang yang terbuat dari kayu jati dan sebuah cermin besar.
    Setelah itu kami semua langsung menuju lantai atas, di ruang utama lantai atas terdapat sebuah lukisan yang menjelaskan cara menjalani pengadilan, disebut dengan lukisan tiga pengadilan. Di lantai atas terdapat ruang sidang Kota Praja, ruang Dewan Keadilan, yang berisi mabel-mabel buatan kota Batavia abad 17 dan 18, lukisan Gubernur Jendral P.A Van de Parra, lukisan penangkapan Pangeran Diponegoro dan sebuah patung yang terbuat dari marmer. Ruangan yang paling kanan di lantai atas terdapat banyak sekali botol-botol arak, porselen, gerabah, dan guci yang berasal dari negara China dan Jepang sekitar abad ke 17.
    Sesudah melihat lantai atas, kami pun menuju ke penjara wanita. Saat kami semua ingin menuju penjara wanita kami tidak turun melewati tangga utama tapi melewati tangga di ruangan penyimpanan guci tersebut. Sesampainya kami dilantai bawah kami melihat penjara wanita yang ukurannya sangat kecil sekali dan juga sudah tergenang air setinggi mata kaki orang dewasa. Setelah itu kami kami menuju penjara bawah tanah. Penjara tersebut digunakan pada masa kota Batavia untuk memenjarakan tahanan politik yang dimasa itu menentang Belanda. Kapasitas penjara bawah tanah sekitar 50-60 orang tahanan. Penjara tersebut memiliki 5 buah ruangan.
    Di depan pintu belakang menuju halaman museum terdapat sebuah patung bernama Hermes. Di belakang Museum Sejarah Jakarta Juga terdapat sebuah meriam yang bernama Meriam Si Jagur yang dibuat di Macau, China pada abad ke 16 oleh orang Portugis bernama N.T. Bacarro. Meriam itu digunakan oleh Portugis sebagai senjata perangnya di sebuah benteng di Malaka (sekarang sebuah daerah di Pulau Sumatra dekat Semenanjung Malaysia) untuk melawan Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC). VOC adalah Perserikatan Perusahaan Hindia Timur atau Perusahaan Hindia Timur Belanda. VOC didirikan pada tanggal 20 Maret 1602, dan menjadi pemegang kekuasaan jajahan di Indonesia sampai runtuhnya pada tahun 1799. Setelah Malaka jatuh ke tangan VOC Belanda dan Portugis kalah perang pada tahun 1641, meriam ini diboyong ke Batavia (sekarang Jakarta) oleh VOC. Selain bentuk meriam tersebut yang unik, kalau diperhatikan pada bagian punggungnya terdapat sebuah tulisan bahasa Latin, ”EX ME IPSA RENATA SUM”. Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, artinya “Dari Diriku Sendiri Aku Dilahirkan Lagi”.
    Pada bagian atap Museum Fatahillah terdapat sebuah ruangan yang digunakan untuk membunyikan lonceng salah satunya apabila ada tahanan yang ingin dieksekusi, dan di bagian kubahnya terdapat sebuah tanda untuk menunjuk ke empat arah mata angin.
    Setelah melakukan dan mencatat hasil pengamatan dari kegiatan Outdoor Study yang dilakukan pada hari Minggu, 5 Februari 2012 di Museum Sejarah Jakarta, siswa dapat menarik kesimpulan bahwa ternyata Kota Jakarta memiliki sejarah yang panjang. Selain itu kami juga dapat mengetahui peninggalan dari zaman pra sejarah, orang-orang Belanda, Kerajaan Tarumanegara dan Kerajaan Sunda, dan lain-lain.

    D.          Lampiran
    a)   Daftar Anggota yang Mengikuti Kegiatan Kunjungan ( terlampir )
    b)  Daftar Anggaran ( terlampir )
    c)   Surat Keterangan Izin Melakukan Kunjungan ( tidak terlampir )
    d)  Surat Pemberitahuan Kegiatan Kunjungan ke Museum ( terlampir )

    E.                     Penutup
    Kunjungan yang kami lakukan ke Museum Fatahillah adalah salah satu contoh study tour yang menyenangkan karena kegiatan tersebut membuat kami memiliki bekal untuk mengetahui salah satu sejarah Bangsa Indonesia dan semakin membuat kami untuk mempunyai rasa cinta pada bangsa sendiri. Dan dari hasil  pengamatan itu juga dapat di simpulkan bahwa pembuatan Museum Sejarah Jakarta sangat bermanfaat bagi semua orang, baik dari kalangan pelajar, mahasiswa, dan umum. Dengan mengunjungi Museum Sejarah Jakarta, orang-orang dapat menjadi mengetahui tentang sejarah Jakarta.
    SELESAI


    Paham, kan cara membuat laporan kegiatan? Mudah, ya? Intinya setiap membuat sesuatu yang berkaitan dengan karya tulis kalian harus enjoy, niat dan tanpa paksaan, yo..
    Bye!

    (Jesica Dominiq Mozzarella)



    1 komentar:

    1. Makasih bgt bro info nya, sangat bermanfaat buat anak saya. hehe
      Jangan Lupa mampir ke blog EXPO Lowongan Kerja Terbaru ane ya Lowongan Kerja BUMN Terbaru

      BalasHapus