SISTEM REPRODUKSI
PADA MANUSIA
Hallo! Senang kamu bergabung kembali. Masih ingatkah kamu
pelajaran kita yang lalu tentang sistem ekskresi pada manusia? Sekarang
mari kita lanjutkan mengeksplorasi tentang sistem reproduksi
pada manusia. Coba kamu perhatikan jumlah penduduk di lingkungan tempat
tinggalmu, apakah jumlahnya berkurang atau terus bertambah? Benar...terus
bertambah ya, kamu tentu ingat salah satu ciri makhluk hidup adalah
berkembangbiak.Manusia tentunya punya kemampuan tersebut untuk menjaga
kelestarian jenisnya. Nah, pada modul ini kamu akan mempelajari tentang
sistem reproduksi pada manusia, meliputi:
A. Tujuan manusia bereproduksi,
B. Alat reproduksi manusia,
C. Gametogenesis,
D. Fertilisasi dan proses perkembangan embrio, serta
E. Penyakit yang berhubungan dengan alat reproduksi manusia.
Setelah mengetahui itu semua, diharapkan kamu dapat menjaga
kesehatan organ reproduksimu agar tetap berfungsi dengan baik. Bagaimana?
Menarik bukan? Mari kita pelajari lebih lanjut!
A. Tujuan Manusia Bereproduksi
a.
Mempertahankan
keturunannya agar tidak punah
b.
Mewariskan
sifat kedua orang tua kepada keturunannya.
Lalu
bagaimana cara dan prosesnya, hingga manusia bisa menghasilkan keturunan?
Tentunya kamu perlu tahu lebih dulu alat reproduksinya agar kamu dapat memahami hal tersebut.
Tentunya kamu perlu tahu lebih dulu alat reproduksinya agar kamu dapat memahami hal tersebut.
B. Alat Reproduksi
Manusia
1)
Alat
Reproduksi Laki-Laki
Alat reproduksi
laki-laki terdiri atas :
a. Alat
Kelamin Dalam
§ Testis (Buah Zakar)
Testis atau buah zakar berjumlah sepasang, berada
diluar rongga tubuh dilindungi oleh skrotum (kantung zakar).
Fungsinya untuk menghasilkan sperma dan hormon testosteron. Di dalam testis terdapat
pembuluh-pembuluh halus yang disebut tubulus seminiferus.
§ Saluran Kelamin
·
Epididimis (1 buah): saluran yang keluar dari testis
dan tempat menyimpan sperma sementara (3 minggu).
·
Vas deferens (saluran lanjutan epididimis): saluran
lurus yang ujungnya berakhir di dalam kelenjar prostat. Fungsi vas deferens
adalah untuk mengangkut sperma dari epididimis menuju kantung sperma ( vesikula
seminalis ).
·
Saluran Ejakulasi: saluran pendek yang menghubungkan
kantung semen dengan uretra. Saluran ejakulasi mampu menyemprotkan sperma
hingga masuk ke uretra dan selanjutnya diejakulasikan keluar.
·
Uretra: saluran yang terdapat didalam penis dan
berfungsi mengeluarkan sperma dan urine.
§ Kelenjar Kelamin
·
Vesikula seminalis: merupakan kantong semen (mani)
yang dindingnya menghasilkan cairan lendir yang mengandung fruktosa, asam
askorbat dan asam amino sebagai makanan dan pelindung sperma sebelum membuahi
ovum.
·
Kelenjar prostat: menghasilkan cairan basa berwarna
putih susu. Cairan ini berfungsi untuk menetralkan sifat asam pada saluran vas
deferens dan cairan pada vagina sehingga sperma dapat bergerak dengan aktif
· Kelenjar cowperi (bulbouretralis): penghasil cairan
pelicin
b.
Alat Kelamin Luar
§ Penis
Merupakan organ kopulasi, berada di luar rongga tubuh. Fungsinya untuk menyalurkan sperma ke dalam alat reproduksi perempuan. Didalam penis terdapat uretra yang dikelilingi oleh jaringan erektil dengan banyak rongga dan banyak mengandung pembuluh darah. Bila rongga ini penuh terisi oleh darah maka penis akan tegang dan mengembang, disebut ereksi.
Merupakan organ kopulasi, berada di luar rongga tubuh. Fungsinya untuk menyalurkan sperma ke dalam alat reproduksi perempuan. Didalam penis terdapat uretra yang dikelilingi oleh jaringan erektil dengan banyak rongga dan banyak mengandung pembuluh darah. Bila rongga ini penuh terisi oleh darah maka penis akan tegang dan mengembang, disebut ereksi.
§ Skrotum
Merupakan kantung yang didalamnya terdapat testis. Saat masa pubertas, testis mulai menghasilkan sperma. Kemudian sperma akan ditampung dalam epididimis dan selanjutnya diangkut melalui vas deferens menuju vesikula seminalis. Vesikula seminalis menghasilkan cairan yang penting untuk makanan dan pergerakan sperma. Campuran sperma dengan cairan ini disebut semen.Kantung semen dihubungkan oleh saluran ejakulasi dengan uretra. Semen meninggalkan tubuh melalui uretra. Namun demikian antara semen dengan urin tidak akan bercampur, karena otot yang berada di belakang kandung kemih berkontraksi untuk mencegah urin keluar saat sperma dikeluarkan dari tubuh.
Merupakan kantung yang didalamnya terdapat testis. Saat masa pubertas, testis mulai menghasilkan sperma. Kemudian sperma akan ditampung dalam epididimis dan selanjutnya diangkut melalui vas deferens menuju vesikula seminalis. Vesikula seminalis menghasilkan cairan yang penting untuk makanan dan pergerakan sperma. Campuran sperma dengan cairan ini disebut semen.Kantung semen dihubungkan oleh saluran ejakulasi dengan uretra. Semen meninggalkan tubuh melalui uretra. Namun demikian antara semen dengan urin tidak akan bercampur, karena otot yang berada di belakang kandung kemih berkontraksi untuk mencegah urin keluar saat sperma dikeluarkan dari tubuh.
2)
Alat Reproduksi Wanita
Alat reproduksi wanita terdiri atas :
§ Ovarium (Indung
Telur)
Merupakan alat kelamin yang memhasilkan ovum (sel
telur) dan mensekresi hormon estrogen dan progesteron. Ovarium berjumlah sepasang terletak di dalam rongga
badan di daerah pinggang sebelah kiri dan kanan. Mulai masa pubertas, setiap
bulan ovarium akan melepaskan satu sel telur secara bergantian antara ovarium
kanan dan kiri. Peristiwa ini disebut ovulasi. Sel tubuh penghasil sel telur disebut
folikel.
§
Saluran Kelamin
·
Saluran Telur/ Tuba
falopi/ Oviduk: Berjumlah sepasang, kanan dan kiri, merupakan saluran bagi
ovum menuju uterus, sekaligus tempat terjadinya fertilisasi. Bagian pangkal
dari saluran telur berbentuk corong, disebut Infundibulum tuba. Ovum yang telah
dibuahi bergerak menuju uterus(rahim).
·
Rahim (Uterus): Rahim manusia berbentuk simplek,merupakan
tempat pertumbuhan dan perkembangan embrio hingga dilahirkan. Berukuran panjang
kurang lebih 7 cm dan lebar 4 cm. Dindingnya terdiri dari tiga lapisan, yaitu
perimetrium, miometrium dan endometrium. Bila ovum tidak dibuahi, akan terjadi menstruasi,karena
ovum yang telah rusak akan meluruh bersama lapisan endometrium yang menebal dan
banyak mengandung pembuluh darah. Bagian
bawah rahim mengecil, dinamakan cerviks (leher rahim) dan berhubungan dengan
bagian luar tubuh yang disebut vagina.
·
Vagina: Berfungsi sebagai saluran masuknya sperma
dan tempat keluarnya bayi saat kelahiran.
C.
Gametogenesis
1)
Spermatogenesis (Sel Sperma)
Spermatogenesis
merupakan proses pembentukan sperma. Spermatogenesis terjadi di dalam testis
dan diawali dari sel spermatogonia (tunggal=spermatogonium) atau sel induk sperma
yang mengandung kromosom 23 pasang. Spermatogonia berkembang menjadi
spermatosid primer(23 pasang kromosom) yang akan mengalami meiosis (pembelahan
reduksi) menjadi spermatosid sekunder yang haploid (23 kromosom) dan akhirnya
menjadi spermatid. Spermatid mengalami pendewasaan menjadi sperma. Jumlah
sperma pada orang dewasa kurang lebih 20 juta per ml. Sperma memiliki bagian
kepala dan bagian ekor. Sperma dapat bergerak karena memiliki mikrotubule yang
membentuk bagian ekor. Pada bagian kepala terdapat akrosom yang mengandung
enzim hialuronidase dan proteinase yang berperan untuk menembus lapisan
pelindung sel telur.
2)
Oogenesis (Sel Telur)
Oogenesis merupakan
pembentukan sel telur. Sel telur (ovum) berasal dari oogonia (tunggal=
oogonium)atau sel induk telur yang mengandung 23 pasang kromosom (diploid =
2n). Oogonium akan tumbuh menjadi oosit primer (2n) yang kemudian mengalami
pembelahan meiosis I menjadi dua sel yang tidak sama ukurannya yaitu oosit
sekunder yang bersifat haploid dan badan kutub primer (polosit primer).
Oosit sekunder berukuran normal sedangkan polosit primer lebih kecil.
Selanjutnya oosit sekunder dan polosit primer mengalami pembelahan meiosis II,
hingga dihasilkan satu ootid dan tiga polosit sekunder. Ootid akan tumbuh
menjadi ovum.
D.
Fertilisasi dan Proses Perkembangan Embrio
1)
Fertilisasi
Setelah proses
pembentukan gamet, bila sel telur yang dilepaskan oleh ovarium bertemu dengan
sperma, maka terjadi proses pembuahan atau fertilisasi pada sepertiga bagian
tuba folopii. Hasil peleburan membentuk zygot. Zygot tumbuh dan berkembang
menjadi embrio kemudian tertanam di dinding uterus lalu menjadi janin. Proses
tertanamnya embrio di dinding uterus disebut implantasi.
2)
Perkembangan Janin
Selanjutnya janin
tumbuh dan berkembang di dalam uterus (rahim) serta memperoleh kebutuhan hidup
dari ibunya melalui tali pusat dan plasenta selama kurang lebih 9 bulan 10
hari, yang dikenal sebagai masa kehamilan.
Janin didalam rahim
dilindungi selaput:
a. Amnion,
dindingnya mengeluarkan getah berupa air ketuban yang berguna menahan goncangan
dan menjaga embrio tetap basah.
b. Korion, selaput
di sebelah luar amnion.
c. Saccus vitelinus
(kantung kuning telur), terletak antara amnion dan plasenta dan merupakan
tempat pemunculan sel-sel darah dan pembuluh darah yang pertama.
d. Alantois, di
dalam tali pusat. Berfungsi untuk respirasi, saluran makanan dan ekskresi,
merupakan penghubung embrio dan plasenta. Alantois dan korion akan tumbuh
keluar membentuk jonjot dan berhubungan dengan dinding rahim.
Janin di dalam rahim |
Perkembangan Bayi Di Dalam Rahim |
E.
Penyakit Pada Sistem Reproduksi
1)
Gonoroea:
penyakit kelamin yang disebabkan oleh infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae.
Penyakit ini ditularkan melalui hubungan kelamin dengan tanda/gejala nyeri,
bengkak dan bernanah pada alat kelamin.
2)
Sifilis:
penyakit yang disebabkan infeksi bakteri Treponema pallidum, dengan gejala
luka-luka pada alat kelamin, lidah dan bibir, serta pembengkakan kelenjar getah
bening.
3)
Herpes genital:
disebabkan oleh virus Herpes simplex dengan gejala timbulnya bintil-bintil
berair (berkelompok) yang jika pecah akan meninggalkan luka kering mengerak.
4)
AIDS
(Acquired Immuno Deficiency Syndrom): penyakit yang disebabkan oleh virus HIV
yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Penyakit ini menular melalui hubungan
kelamin, penggunaan jarum suntik yang tidak steril dan melalui transfusi darah.
-
Pencegahan dan Pengobatan
Nah...kamu sudah
tahu betapa berbahayanya penyakit-penyakit yang menyerang organ reproduksi itu.
Untuk itu kamu harus mencegahnya agar tidak tertular. Bagaimana caranya? Tentu
bagi kamu yang masih remaja, cara paling utama adalah tidak melakukan hubungan
seks di luar nikah dan berganti-ganti pasangan. Selain itu kamu juga
perlu berhati-hati bila melakukan transfusi darah dan dalam penggunaan
alat-alat medis maupun non medis harus steril serta menjaga kebersihan diri dan
lingkungan. Jika semua itu sudah dilakukan namun tetap terinfeksi, segeralah
menghubungi dokter atau tenaga kesehatan, untuk diobati dengan tuntas misalnya
dengan pemberian antibiotik tertentu. Patuhi cara pengobatannya sesuai petunjuk
untuk memastikan kesembuhannya.
Sampai jumpa di materi selanjutnya!
(Jesica Dominiq Mozzarella)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar